Rabu, 25 Desember 2013

Bakteri Super Pemakan Uranium

              Bakteri Super Pemakan Uranium

Dunia mikroba penghuni yang mendominasi planet bumi ini adalah dunia yang sangat menarik dan selalu penuh dengan kejutan. Belum lama ini, para ahli mikrobiologi menemukan bahwa banyak mikroorganisme tidak kasat mata yang menikmati hidup di kondisi-kondisi ekstrem, seperti suhu mendidih, tanpa oksigen, plus tanpa cahaya. Seperti contoh bakteri Geobacter, sejenis mikroba yang biasa digunakan untuk membersihkan sisa-sisa uranium ternyata mampu menghasilkan listrik. Ia melakukannya sambil membersihkan limbah nuklir itu dan logam beracun lainnya.
Spesies Geobacter pertama yang diisolasi didapat dari Sungai Potomac, di daerah dekat Washington DC Amerika Serikat di tahun 1987. Spesies ini kemudian disebut sebagai Geobacter metallireducens. Kunci dari penemuan tersebut adalah mengidentifikasi pili konduktif (nanowire atau bagian serupa rambut yang ada di luar Geobacter) yang melakukan aktivitas itu. Nanowire itu juga ternyata berfungsi sebagai pelindung bagi Geobacter dan memungkinkan sang bakteri hidup di lingkungan beracun. Efektivitas pembuatan listrik Geobacter sendiri sudah teruji saat ia membersihkan situs pengolahan uranium di Rifle, Colorado, Amerika Serikat.
            Berhubung zat yang disuntikkan itu merupakan makanan favorit para Geobacter, ia kemudian memicu tumbuhnya komunitas Geobacter di tanah, yang pada akhirnya beramai-ramai membersihkan uranium. Geobacter dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan mudah. Karena kemampuannya tersebut, bakteri ini dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk memulihkan lingkungan (bioremediasi) di daerah sekitar Tambang Rifle Mill, Colorado, Amerika Serikat.
Geobacter metallireducens adalah golongan bakteri dari Genus Geobacter  yang unik karena dapat memproduksi fili-mirip filamen yang berfungsi sebagai kabel nano untuk mentransfer elektron dari luar sel kepada akseptor elektron yang tak larut seperti mineral besi dan yang paling mungkin kepada elektroda. Masing-masing serabut akan terdiri dari tiga lapisan, seperti tiga untai jerami, satu di dalam serabut lainnya.
 Masing-masing lapisan terdiri dari kutub positif (luar), electrolyte-membrane (tengah), dan katoda (dalam).G. metallireducens mengkonsumsi unsur-unsur radioaktif dan memecah kontaminan. Ketika G. metallireducens memetabolisme uranium, perubahan logam dari larut menjadi bentuk larut. Uranium larut tetes keluar dari air tanah - dekontaminasi sungai dan air minum. Uranium larut tetap di tanah dan kemudian bisa diekstraksi. (Childers SE, 2002).
 Bakteri golongan Geobacter bersifat anaerob, artinya dia tidak membutuhkan oksigen bebas dalam berespirasi, itu sebabnya bakteri ini banyak dijumpai pada sedimen-sedimen yang ada di dasar danau, laut, ataupun sungai. Kemudian bakteri ini juga bersifat termofilik yang hidup di tempat bersuhu tinggi. G. metallireducens juga mengandung gen yang memungkinkan bakteri kemampuan kemotaksis. Chemotaxis memungkinkan G. metallireducens merasakan senyawa, menguntungkan dan tidak menguntungkan, di lingkungan sekitarnya.(Childers SE, 2002) 
Penemuan “kabel nano” dari mikroba ini berawal pada tahun 1987. Beberapa spesies bakteri diisolasi oleh Profesor Derek Lovley dari lokasi tanah yang penuh dengan polutan senyawa hidrokarbon. Bakteri yang biasa hidup di dalam tanah ini kemudian dinamakan dan diidentifikasikan sebagai Geobacter.Geobacter dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan mudah. Ketika gen penyandi pili ini dengan proses mutasi DNA tidak diaktifkan, ternyata Geobacter kehilangan kemampuan mereduksi logam berat walaupun masih dapat bergerak mencapai logam tersebut. Ini menunjukkan bahwa pili ini berfungsi sebagai “kabel” bagi Geobacter sehingga sel dapat memindahkan elektron di luar permukaan sel ke logam (Nature 2005).
Referensi :
Fukohani, Sildarista, dkk. Rancang Pabrik. Pabrik Biogas dari Sampah Padat Perkotaan Kota Bandung. Program Studi Teknik Kimia ITB.2006
Slonczewski, J. Microbiology An Evolving Science. Alabama: W. W. Norton & Company. 2008.  
Anonim.GeobacterMetallireducens.http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Geobacter_metallireducens.2010  Diakses pada 23 Desember 2013 pukul 21.50 WIB


29 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. judulnya mirip blog sebelah, tapi bikin penasaran setelah baca ini menggelitik hati buat nyari-nyari info yg sama dan ternyata ternyata (dari http://majalahenergi.com/internasional/geobacter-pemakan-uranium-penghasil-listrik ) fungsi Nanowires, yang menyelubungi Geobacter berfungsi untuk melindungi dirinya dari lingkungan beracun (secara uranium kan buat nuklir) dan juga merupakan sumber dari aktivitas. listrik selama pembersihan kontaminasi radioaktif. yah kaya yang disebutkan di artikel dani tulis ini masih penemuan baru dan sedang dilakukan penelitian, ada jg yg ngembangin perkembang biakan bakteri ini. mudah2an berhasil ya jd kasus-kasus kebocoran uranium seperti di PLTN Jepang akibat stunami yg lalu akibat pncemaran dilautnya dapat dikurangin lewat bakteri ini.

    BalasHapus
  3. judul artikelnya keren ,, setelah baca di (http://www.kamusilmiah.com/biologi/geobacter-bakteri-super-pemakan-uranium-dengan-antena-nano/) , ternyata para ilmuwan mencoba membiakkan Geobacter sulfurreduncedi bawah permukaan tanah daerah polusi tersebut, karena bakteri ini biasa hidup secara alamiah di tanah sekitar lokasi. Tempat hidup baktei ini ditetesi asam asetat (asam cuka) dengan konsentrasi tertentu secara periodik 3 bulan sekali. Asam asetat diketahui dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri Geobacter secara lebih alami. Konsentrasi uranium menunjukkan pengurangan yang signifikan setelah 9 hari ditambah asam asetat, kemudian selama 6 bulan berkurang sebesar 70% (Science 2003).

    BalasHapus
  4. baca dari http://www.fisikaasyik.com/news/readnews.php?id=97 Para ilmuwan sedang mempelajari bagaimana satu kelas mikro organisme bernama Geobacter menghasilkan listrik dari hasil membersihkan air tanah dari materi radioaktif seperti uranium telah menemukan bahwa mikro organisme ini sebenarnya membangun 3-5 nanometer "nanowire" yang panjangnya diukur dalam micron. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature edisi 23 Juni.
    Menurut laporan Nature, tim ini memfokuskan diri pada cara kerja membran luar cytochrome dalam fungsinya untuk menghantarkan listrik. Cyrochrome adalah molekul-molekul protein yang secara alami menghantarkan listrik dengan menukarkan atom. Perpindahan elektron diperlukan untuk mempertahankan nutrien tanah dan sedimen, dan juga memecahkan residu organik - sebagian mungkin mengandung radioaktif. Para peneliti sedang berfokus pada fungsi nanopartikel besi oksida, dinamakan pemecah Fe(iii), yang berperan dalam mengumpulkan dan mendistribusikan elektron diatanra cytochrome-cytochrome - seperti sistem propagasi elektron.

    BalasHapus
  5. subhanallah ya..., ternyata ada bakteri yang dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan mudah. saya juga baca manfaat geobacter di http://green.kompasiana.com/limbah/2010/12/28/bakteri-pengurai-limbah-328298.html, ternyata dia dapat Menciptakan kondisi alami, memicu peneliti menemukan suatu jenis bahan bakar baru, yaitu microbial fuel cell (sel bahan bakar mikroba). Semua jenis sel bahan bakar menghasilkan listrik, dengan memproduksi dan mengendalikan suatu arus elektron. Sel-sel konvensional, termasuk menggunakan pintalan dan dalam beberapa mobil prototipe, memperoleh elektron dengan melepaskan atom hidrogen. Dalam melakukan itu, sel-sel bahan bakar ini harus diberi persediaan hidrogen secara tetap. Sel bahan bakar mikroba memperoleh elektron dari limbah organik. Bakteri hidup dengan limbah sebagai bagian dari proses pencernaan mereka.

    BalasHapus
  6. wah bakteri ini perlu di uji coba di negara berkembang seperti indonesia memang sangat di perlukan, sebab sasaran utama pengembangan sel pembangkit listrik mikroba adalah memerangi kelangkaan listrik di negara berkembang.. terimakasih firdhani hayani saya jadi mengerti manfaat bakteri geobacter, semoga firdhani jadi guru yang sukses dan sholehah amiin :)

    BalasHapus
  7. Wah menarik ini, patut kita buktikan kebenarannya jika benar Geobacter bakteri yang dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan mudah, bakteri ini akan sangat bermanfaat sekali terutama bagi daerah-daerah yang tercemar uranium. Trimakasih dani artikelnya menambah wawasan.

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu baru lagi, ternyata banyak para ilmuwan yang mendapatkan bakteri unik di sekitar Sungai Potomac seperti pada bakteri Geobacter, yang lebih mengejutkan lagi ternyata dia dapat menjadi bahan bakar yang menghasilkan listrik, saya baru tau ternyata ada bakteri yang manfaatnya tidak bisa ditandingi lagi, dan saya kira dulu bakteri merugikan lebih banyak daripada bakteri yang menguntungkan ternyata disini persepsi saya salah, terimakasih firdhani artikel kamu manis sekali membuat ilmu saya bertambah :)

    BalasHapus
  9. infonya menarik banget. Subhanallah Geobacter hebat ya sudah dapat membersihkan limbah hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik pula.. saya jadi penasaran untuk melihat kejadian aslinya bagaimana bakteri ini dapat mengubah limbah uranium terlarut yang sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi bentuk yang tidak berbahaya. :D

    BalasHapus
  10. setuju dengan penulis Geobacter metallireducens merupakan bakteri pertama yang di temukan dapat ,mengoksidasi senyawa organik menjadi CO2 dan menggunakan besi oksida sebagi akseptor terakhir. Geobacter metallireducens adalah bakteri berbentuk batang dan merupakan bakteri anaerobikgram negative. http://web.mst.edu/~microbio/BIO221_2010/G_metallireducens.html

    BalasHapus
  11. Uranium kan salah satu yang bisa menyebabkan mutasi pada gen dan bakteri ini bisa mengurai limbah uranium ini ? Subhanallah.. Terima kasih dhan info nya, baca blog dhani jadi nambah nih pengetahuanya :)

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum.. subhanallah ya, keajaiban ciptaan Allah itu bahkan ciptaannya yang sangat kecil seperti geobaster ini selalu membuat kita merasa lebih kecil lagi. menurut artikel yang saya baca di http://www.cosmosmagazine.com/news/uranium-eating-bacteria-clean-radioactive-sites/ Bacteria cause chemical changes in several elements, including iron and sulphur, Those changes in the iron and/or sulphur geochemistry could cause the uranium to change between soluble and insoluble forms. yang secara umum dapat diartikan bahwa bakteri ini tidak hanya bisa menguraikan sulphur tetapi juga besi dan logam sejenisnya.

    BalasHapus
  13. setuju dengan penulis, ternyata di bakteri ini juga ditemukan "kabel nano"....,

    wish u luck

    BalasHapus
  14. Subhanallah bakterinya keren bgt bisa membersihkan Uranium, selain itu juga bisa menghasilkan listrik dari elektron yang dilepaskan dari hasil buangan metabolismenya.. bakteri ini sangat bermanfaat sekali buat dimasa depan nantinya, karena seperti yang kita ketahui cadangan energi tak terbarukan semakin menipis dari tahun ke tahun.. sumber http://dhafin-atallah.blogspot.com/2009/07/mikroba-solusi-energi-listrik-masa.html

    BalasHapus
  15. subhanallah bakteri yang sekecil itu ternyata memiliki dampak positif yang amat besar, pada saat ini memang limbah menjadi pencemaran utama dalam kehidupan akan tetapi perlahan mulai ada yang bisa digunakan untuk meminimalisir pencemaaran limbah itu seperti dengan bakteri yang disampaikan pembuat artikel ini. selain itu saya menemukan manfaat lainnya seperti pengahasil bahan bakar hidrogen dan pengahsil energi listrik dari genus Geobacter pada http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/10/24/potensi-maxi-dari-organisme-mini-603511.html

    BalasHapus
  16. Assalam dhani, artikel yang bagus dan dapat menambah informasi, terima kasih

    BalasHapus
  17. Terimakasih Firdhani dan teman-teman yang telah berkomentar karena menambah pengetahuan saya tentang bakteri pengurai uranium. bakteri ini hebat sekali dapat mengurai uranium (nuklir). dengan bakteri ini semoga menjadikan masyarakat awam indonesia tak perlu khawatir dengan pembangunan PLTN di Indonesia yang sebelumnya menolak.

    BalasHapus
  18. Terima kasih infonya mba firdhani.. Artikel yg menarik utk dibaca..
    sekedar info baru, Geobacter metallireducens dapat juga dilibatkan dalam produksi bahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan lhohhh hhehehe.
    Dalam hal ini bakteri berperan sebagai agen fermentasi air limbah yang mampu mentransfer elektron dalam, MFC, Microbial fuel cell sehingga selain dihasilkan gas hidrogen didapat juga produk air bersih.
    semoga bermanfaat :) http://gururudi.blogspot.com/2012/04/geobacter-metallireducens-bakteri-mfc.html

    BalasHapus
  19. Sedikit bercerita tentang sejarah. Sebenarnya, masalah uranium yang terkontaminasi di air tanah pernah terjadi ketika masa Perang Dingin antara Amerika dengan Uni Soviet. Hal ini terjadi ketika pabrik di seluruh Amerika Serika menghasilkan jutaan ton limbah uranium oksida, disebut juga yellowcake, untuk membuat bom nuklir. Ketika Perang Dingin berakhir dan pabrik ditutup pada tahun 1970, banyak dari limbah-limbah tersebut yang masih tertinggal, bahkan hingga saat ini. Di beberapa wilayah di Amerika Serikat, limbah tersebut masih merembes ke dalam tanah dan mencemari air. Dampaknya tentu saja sangat fatal, orang yang meminum air kontaminasi uranium tersebut dapat beresiko mengalami kerusakan ginjal dan juga kanker.

    Dan tebak, siapa yang menangani masalah ini semua? Tentu saja bukan tentara Amerika ataupun tentara Uni Soviet. Tapi, mahluk kecil bernama Geobacter. haha. Thankyou! :D

    http://news.nationalgeographic.com/news/2004/04/0407_040407_geobacterpulse.html

    BalasHapus
  20. setuju sama Annisa Bianca kalau Geobacter metallireucens dapat menghasilkan listrik, model pembangkit listrik dari bakteri ini dalam uji coba di laboratorium, saat ini baru mampu mengisi baterai telefon seluler dan kalkulator atau menyalakan satu lampu LED.
    walaupun daya listrik yang dibangkitkan memang masih terlalu kecil, tapi sudah bagus dan bermanfaat.apalagi buat isi batre hp.hehe

    BalasHapus
  21. assalamualaikum setelah membaca artikel yang judulnya sangat menarik ini saya jadi berfikir bisakah dalam pemrosesan penguraian uranium bakteri Geobacter metallireucens melakukannya kerjanya sendiri atau ada campuran oleh bakteri lain misalnya Thiobacillus ferrooxidans yang bekerja sebagai bakteri Pemisah Logam Besi kalau tidak memang benar-benar ciptaan Tuhan perfect! :)

    BalasHapus
  22. hai dhani, artikelnya sangat bagus untuk memperluas pengetahuan. Setuju sama alfi, bakteri ini bisa digunakan untuk bahan bakar baru yaitu MFC (Microbial Fuel Cell )
    Referensi : http://funbiologyfun.wordpress.com/page/3/

    BalasHapus
  23. Assalamu'alaikum dhani, artikelnya sangat menarik dam menambah wawasan. Saya ingin menambahkan ya sebagaimana yang saya baca di http://portal.ristek.go.id/news.php?page_mode=detail&id=1345 bahwa salah satu yang sedang dicoba oleh tim peneliti dari NASA adalah teknologi pembangkit listrik dari mikroba.

    Penelitian ini menggunakan bakteri Geobacter. Geobacter metallireducens bahkan dapat memakan dan hidup dengan mengurai material organik. Bakteri ini bersifat anaerob, yaitu hidup pada tempat yang tidak ada oksigen. Mereka juga mempunyai kemampuan untuk berpindah, dengan cara menggerakkan elektron dalam metal. Kemampuan ini menjadikan bakteri geobacter, mampu menguraikan limbah sekaligus menghasilkan listrik. Bakteri yang dikenal sebagai Geobacter metallireducens ini adalah mikroba pertama yang mampu mengoksidasi bahan organik menghasilkan karbon dioksida. Geobacter metallireducens mendapat tenaganya dengan memanfaatkan oksida dari besi, dengan cara yang sama seperti manusia menghirup oksigen.

    Spesies Geobacter ini dapat digunakan mengatasi pencemaran lingkungan. Misalnya, menguraikan tumpahan minyak di perairan menjadi karbon dioksida yang tak berbahaya. Spesies Geobacter mengubah kondisi lingkungan, dengan mempercepat laju degradasi kontaminan. Spesies Geobacter juga memiliki kemampuan menyingkirkan kontaminan logam radioaktif dari perairan. Terima kasih :)

    BalasHapus
  24. Assalamualaikum.. Saya setuju dengan penulis dan tambahan dari temen2 yg lain.. Saya kira sudah mencakup semua.. Ternyata hewan sekecil ini mempunyai peranan tak sekecil ukurannya ya.. Terima kasih :)

    BalasHapus
  25. wahhh keren ya dan artikelnya, baca di http://www.kamusilmiah.com/biologi/geobacter-bakteri-super-pemakan-uranium-dengan-antena-nano/
    Bakteri ini diketahui mempunyai gen yang menyebabkannya dapat mendeteksi keberadaan logam-logam di sekitarnya. Gen ini menyandikan antena atau cambuk (pili) yang dapat digerakkan untuk berenang. Cambuk ini akan mengendus keberadaan logam berat sehingga mikroba ini akan bergerak menuju logam tersebut dan mereduksinya sehingga menjadi tak berbahaya.

    BalasHapus
  26. Setelah saya membaca artikel ini, saya mendapat informasi baru, ternyata ada juga bakteri yang mengurai limbah uranium. Wah bakteri ini termasuk bakteri "super" yaa.. seperti yg kita ketahui, limbah uranium ini sangat lah berbahaya efeknya bagi tubuh manusia.
    Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Uranium_terdeplesi

    Uniknya dari bakteri G. metallireducens ini, gen nya dapat memungkinkan bakteri ini memiliki kemampuan kemotaksis, yakni merasakan senyawa menguntungkan dan tidak menguntungkan, di lingkungan sekitarnya.

    Sedikit pertanyaan saja pada penulis, bisa nggak sih bakteri G. metallireducens menguraikan unsur uranium yang mengkontaminasi tubuh makhluk hidup??

    BalasHapus
  27. Alhamdulillah ilmunya nambah terus, artikel mu bikin saya penasaran mba yang bakterinya bisa menghasilkan listris, ketika saya cari" eh saya nemu nih dari sebuah koran onlen mungkin bisa nambah" pengetahuan tentang berita" diluar sana mengenai penelitian bakteri in :) http://www.tempo.co/read/news/2013/05/21/061482146/Bakteri-Bisa-Direkayasa-untuk-Hasilkan-Listrik

    BalasHapus
  28. wah, menarik sekali ya. mungkin selain dengan cara tanam seribu pohon atau tebar mangrove kita juga bisa melestarikan dan melakukan penebaran si Geobacter untuk membantu pelestarian lingkungan. :D

    BalasHapus
  29. Jasa Penulis Artikel Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.

    BalasHapus