Selama
beberapa dekade ini baik di dunia ataupun khususnya di Negara Indonesia sedang
mengalami krisis dalam penanganan sampah. Sampah terbanyak yang dihasilkan dari
limbah domestic ataupun dari limbah rumah tangga yaitu plastik. Plastik banyak
digunakan sebagai alat untuk membungkus baik itu produk makanan dalam bentuk
kemasan ataupun produk hasil lainnya. Banyak masyarakat di dunia yang
menggunakan bahan plastik ini karena memiliki berbagai keunggulan seperti
memiliki bobot yang ringan sehingga mudah di bawa, dan tahan lama. Karena sifat
dari plastik yang bertahan lama menyebabkan banyak konsumen menggunakan bahan
plastik tersebut secara refill. Bahwa yang kita tahu benda yang terbuat dari
bahan plastik dan digunakan secara refill tidaklah baik bagi kesehatan selain
itu juga berdampak merugikan bagi lingkungan karena plastik memiliki sifat yang
khusus yaitu non-degradable ( tidak
dapat diuraikan). Bahaya lain pada penggunaan plastik yaitu akan mencemari
tanah karena plastik tersebut sulit di diuraikan oleh mikroorganisme
pendegradasi.
Plastik adalah jenis limbah yang paling umum
ditemukan dalam bentuk limbah padat non-degradable yang telah baru-baru ini
diakui sebagai ancaman besar bagi kehidupan laut. Plastik terkadang bisa
menyebabkan penyumbatan di usus ikan, burung, dan mamalia laut (Tombak et al.
l995, Secchi dan Zarzur l999). Masalah pencemaran limbah plastik tersebut tidak
hanya mencemari lingkungan darat tetapi juga lingkungan laut. Khususnya di
Negara Indonesia yang mayoritas masih kurang dalam membangun kesadarannya untuk
tidak membuang limbah plastik secara sembarangan yang akhirnya akan merugikan
biota air sehingga hewan-hewan yang di laut menjadi korban dari pencemaran ini.
Degradasi plastik adalah tantangan besar sebagai bahan semakin digunakan.
Sebuah perkiraan yang sangat umum di seluruh dunia timbunan sampah plastik yang
setiap tahunnya sekitar 57 juta ton (Bollag et al. 2000). Polistirena dan
produk turunan polistirena lainnya merupakan komoditas plastik yang secara
ekstensif digunakan untuk pengemasan dan banyak aplikasi lainnya. Plastik hasil
sintesis bersifat non-biodegradable di lingkungan alaminya disebabkan oleh
kompleksitas strukturnya, bobot molekular tinggi dan hidrofobik (Schlemmer et
al., 2009; Rahmat et al., 2009). Polistirena merupakan plastik yang bersifat
kaku (rigid) dimana biasanya secara umum digunakan sebagai bahan pengemas
(Khaksar dan Khansari, 2009).
Bisa
dipastikan bila di dunia ini tidak ada yang dapat mendegradasi sampah plastik
tersebut akan membuat lingkungan semakin memburuk. Oleh karena itulah para scientist telah mengembangkan teknologi
untuk membuat plastik yang dapat diuraikan dengan jangka waktu yang cepat dan
dibantu dengan mikroorganisme khusus sebagai actor utamanya. Akhirnya
terlahirlah sebuah penelitian baru yaitu Degradable
Plastic atau Plastik Degradable pada era tahun 2000-an yang dimana pada
zaman ini sangat kompleks dalam penanganan sampah. Plastik Degradable ini dapat
diuraikan kembali oleh mikroorganisme sehingga ramah lingkungan. plastik ini
menggunakan teknologi Oxo degradable yang
dapat membuat plastik tersebut dapat hancur dengan sendirinya. Jenis plastik
ini pun telah banyak beredar di supermaket. Teknologi tersebut menggunakan
penambahan sejenis katalis pada bahan plastik (polyolefin) sehingga plastik
dapat hancur lebih cepat melalui percepatan oksidasi dan kemudian terurai
menjadi air, karbon dioksida, dan biomass. Dengan teknologi ini, maka plastik
yang dibuang akan terpotong-potong atau terfragmen-fragmen menjadi
bagian-bagian kecil selama 90 sampai dengan 120 hari. Keunggulan produk
unggulan ini ternyata terdapat peran mikrorganisme yang saling bersimbiosis
dengan lingkungan khususnya tanah yaitu Pseudomonas.
Karena mikroorganisme tersebut dapat menguraikan limbah plastik dengan memutus
rantai polimer kuat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk
mendegradasikan limbah plastik tersebut.
A. Mikroba Pseudomonas aeruginosa
KLASIFIKASI
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonales
Family : Pseudomonaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas
aeruginosa
Pseudomonas
aeruginosa merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi
jenis hidrokarbon. Pseudomonas
aeruginosa termasuk
kedalam golongan bakteri Gram-negatif, bakteri berbentuk batang di kelas Gamma
Proteobacteria Keberhasilan penggunaan
bakteri tersebut salah satunya adalah bioremediasi yaitu proses pembersihan
lingkungan dengan bantuan mikroorganisme. Dengan adanya mikroorganisme yang
berperan tersebut akan mengurangi polutan di ingkungan. Saat proses bioremediasi
terjadi, enzim-enzim akan diproduksi oleh mikrorganisme dan memodifikasi
polutan tersebut hingga menjadi biotransformasi. Adanya populasi mikroba
dipengaruhi oleh bahan-bahan di lingkungan sekitarnya. Mikroba tanah ini yang
mampu menggunakan senyawa karbon yang terkandung didalam polimer akan melimpah
jumlahnya sementara yang tidak bisa menggunakanya tidak akan mampu bertahan.
Mikroba-mikroba ini memiliki beragam jalur degradasi polimer sejalan dengan
keanekaragaman mikroorganisme yang memetabolisme hidrokarbon aromatik. Sifat fisik
dan kimia alami pada proses pembusukan pada beragam material merupakan
karakteristik utama biodegradasi. Proses biodegradasi anaerob relatif lebih
murah, karena mikroorganime ini bersifat insitu yang dapat digunakan untuk
dekontaminasi tanah, sedimen dan air bawah tanah yang terkontaminasi oleh hidrokarbon
petroleum.
B. Nutrisi
Biodegradable
dapat diartikan sebagai kemempuan mendekomposisi bahan menjadi karbondioksida,
metana, air, komponen anaorganik atau biomassa melalui mekanisme enzimatis
mikroorganisme. Hal ini dapat diuji dengan pengeujian standar dalam periode
waktu tertentu. Karena masalah penggunaan berlebihan plastik yang kemudian
menjadi masalah besar bagi lingkungan. Dengan biodegradable plastik yaitu
plastik yang dapat hancur dengan cara terurai oleh aktivitas mikroorganisme
menjadi hasil akhir berupa air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai
dan dibuang ke lingkungan, masalah berupa penumpukan sampah plastik akan
teratasi. Plastik biodegredable berbeda dengan plastik pada umumnya, karena
plastik biodegredable menggunakan pati sebagai bahan campuran plastiknya.
Mikroorganisme
pendegradasi plastik dilakukan oleh bakteri Pseudomonas
aeruginosa. Mikroorganisme tersebut
mengurai pati yang merupakan polimer, menjadi monomer-monomer, sehingga plastik
pun dapat hancur lebih cepat dibandingkan dengan plastik yang dibuat tanpa
campuran pati. Pseudomonas aeruginosa
mendapatkan nutrisi sebagai energi untuk menguraikan plastik dari pati yang
terkandung dalam plastik itu sendiri, dan kemudian mengubahnya menjadi
karbondioksida dan air.
C. PERTUMBUHAN MIKROBA
(lima tahap perkembangan biofilm pada Pseudomonas aeruginosa)
Mikroba ini hidup bebas, biasanya ditemukan di lingkungan yang
lembab seperti tanah, rawa-rawa, dan air, seperti anggota lain dari genus Pseudomonas. P. aeruginosa juga dapat ditemukan dalam biofilm pada permukaan atau dalam
bentuk planktonik sebagai organisme uniseluler. Bakteri
ini motil karena menggunakan satu flagel kutub tunggal dan sebagai salah satu
bakteri berenang tercepat yang ditemukan dalam sampel air kolam. Bakteri
ini dikenal sebagai patogen bagi manusia salah satu contoh penyakitnya yaitu infeksi pada saluran kandung kemih,
jaringan lunak, tulang dan sendi, telinga, mata, sistem saraf pusat, dan
saluran pencernaan. Sebagai patogen pada manusia,
kebanyakan bakteri tersebut tersebar dan ditemukan di rumah sakit seperti di dalam
makanan, wastafel, toilet, karena dapat diperoleh dari tangan pengunjung yang
sehat . Bahkan, hal itu menyebabkan sekitar 10% dari semua infeksi yang didapatkan
dari rumah sakit. Hal
ini menjadi perhatian utama karena resistensi tinggi bakteri terhadap
antibiotik. Karena
Gram-negatif, membran luar melindungi dari antibiotik telah mengembangkan
resistensi karena hidup di antara memproduksi bakteri antibiotik dan jamur di
dalam tanah. Selain itu, biofilm melindungi dan juga memiliki plasmid
resisten antibiotik, yang diteruskan dalam gen bakteri lainnya. Pseudomonas aeruginosa memiliki beberapa faktor yang
memungkinkan organisme untuk berkembang di banyak bagian tubuh. Menggunakan
pili dengan bantuan enzim protease dalam lapisan sel epitel, seperti pada
saluran pernapasan. Bakteri
ini memiliki kapsul atau lapisan lendir yang melindunginya dari antibodi,
limfosit, dan fagosit. Pseudomonas
aeruginosa tersebar luas di alam, yang menghuni tanah sehingga bakteri
tersebut dapat bermanfaat dalam proses degradasi limbah baik itu dalam bentuk
cair ataupun padatan, bakteri ini juga banyak terdapat di air, tanaman dan
hewan (termasuk manusia). Identifikasi Pseudomonas
aeruginosa bakteri tersebut dapat hidup di suhu optimal untuk pertumbuhan
adalah 37 °C, dan ia mampu tumbuh pada suhu setinggi 42 °C. Kelompok P. aeruginosa cenderung membentuk
biofilm, yaitu komunitas bakteri yang kompleks yang mematuhi berbagai
permukaan, termasuk logam, plastik, bahan implan medis, dan jaringan. Biofilm
ditandai dengan "terpasang untuk bertahan hidup" maksudnya adalah karena
pada saat proses pembentukan awal, bakteri tersebut sangat sulit untuk
dihancurkan. Tergantung pada lokasi tempat hidupnya, biofilm yang baik dapat
bermanfaat dan merugikan lingkungan. Misalnya, biofilm yang ditemukan pada batu
dan kerikil yang terdapat di dalam air danau dan kolam merupakan sumber makanan
penting bagi banyak organisme akuatik.
D. PERANAN
P. aeruginosa sangat berperan penting untuk mengurai plastik degradable. Mikroba
tersebut memecah polimer pati menjadi monomer-monomer sehingga plastik degradable
sangat mudah dan cepat didegradasi dibandingkan dengan plastik nondegradable.
Pseudomonas aeruginosa menghasilkan karbondioksida, air, dan metana sebagai
hasil sisa penguraian plastik degradable. Selain itu Pseudomonas aeroginosa dapat memecah toluena, bentuk yang paling sederhana dari
metilbenzen. P. aeruginosa menurunkan toluena melalui
oksidasi dari kelompok metil untuk aldehida, alkohol, dan asam, yang kemudian
dikonversi menjadi catechol. Oleh karena itu, P. aeruginosa dapat digunakan dalam
pengendalian pencemaran
E. AGEN PENGONTROL
MIKROBA
Penggunaan antimikroba dapat
digunakan sebagai agen pengontrol bakteri Pseudomonas
aeruginosa. Agen-agen yang dapat sebagai pengontrol yaitu flouroquinolones dan carbapenems. Selain menggunakan kedua
agen tersebut, pengontrolan mikroba dapat dilakukan dengan intervensi
berdasarkan antimikroba dan pembatasan agen tertentu. Langkah-langkah yang sama
juga dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik yang sesuai dengan langkah-langkah
pengendalian mikroba. Dan dalam waktu dekat ini ada pilihan baru untuk
pengontrol Pseudomonas aeruginosa,
yaitu multidrug-resistant Pseudomonas
aeruginosa strain.
F. HUBUNGAN MIKROBA
DENGAN PLASTIK
Dalam
proses degradasi plastik, mikroorganisme Pseudomonas
aeruginosa sangat berperan untuk mengurai plastik menjadi karbondioksidan,
air, dan metana. Pseudomonas aeruginosa
terbukti dapat mendegradasi plastik paling efisien, karena dapat mendegradasi
8,16% plastik polietilen dalam satu bulan. Dalam prosesnya, mikroorganisme
mengeksresikan enzim ekstraseluller, lalu enzim menempel pada permukaan rantai
polimer membelah. Kemudian intermediet bersamaan kedalam sel, degradasi
intermediet larut kedalam medium. Kemudian diserap oleh Pseudomonas aeruginosa dan diubah menjadi karbondioksida, air, dan
metana.
Sumber :
Soemirat,
Juli. Toksinologi Lingkungan. Yogyakarta: Gadiah Mada University Press. 2005
Anonim. Pseudomonas
aeruginosa. http://textbookofbacteriology.net/pseudomonas.html
. diakses pada 24 April 2015
Anonim.
Bakteri Pengurai Plastik. http://himalogin.lk.ipb.ac.id/2013/02/15/bakteri-pengurai-plastik/.
2013. Diakses pada 23 April 2015
Elise Termine. Transcriptome and secretome
analyses of the adaptive response of Pseudomonas aeruginosa to suboptimal
growth temperature. http://www.im.microbios.org/1201/IM1201_0007.pdf.2009.
diakses pada 23 April 2015
K.
Kathiresan. Polythene and Plastics-degrading microbes from the mangrove soil . http://www.ots.ac.cr/rbt/attachments/volumes/vol51-3-4/03-Kathiresan-Polythene.pdf
. 2003. diakses pada 23 April 2015
Anonim. Microbial
degradation of plastics . http://www.emeraldbiology.com/2012/12/microbial-degradation-of-plastics.html
. 2013. diakses pada 24 April 2015
wah ternyata masalah sampah plastik ini dapat didegradasi hanya dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa.Setelah baca artikel lain, saya menemukan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak hanya mendegradasi sampah plastik saja, tetapi juga mampu menurunkan kandungan fosfat yang
BalasHapusterkandung di dalam air limbah rumah sakit. (Cambridgejournal.org)
Psedomonas aeruginosa sangat bermanfaat karena dapat menguraikan plastik degradable. tapi, bagaimana dengan plastik biasa yg masih lebih dominan penggunaanya dari plastik degredable ini? mengetahui bahwa masyarakat masih banyak yang belum sadar akan kegunaan plastik degredeble. Harga pembuatan plastik degredeble ini jg dua kali lipat dari plastik biasa sehingga belum bisa di terima di pasaran. http://www.marketing.co.id/kantong-dari-singkong-siap-gantikan-plastik-belanja/
BalasHapusjadi Pseudomonas aeruginosa hanya dapat menguraikan plastik dregedble? dan plastik biasa tetap tidak bisa diuraikan dalam waktu singkat seperti plastik degredeble? menurut ka Firdhani gmn?? ;-)
menurut sayaaaa ituu :D bakteri ini berlaku bag plastik degradable karena telah dirancang oleh sutu teknologi yang canggih untuk memungkinkan plastik tersebut dapat hancur dalam waktu yang cepat. memang kelemahannya itu adalah plastik degradable ini belum di produksi banyak dan hanya tersedia di supermaket saja sedangkan para pedagang masih menggunakan plastik yang biaasa hasil daur ulang limbah. oleh sebab itu karna kita anak biologi lebih baik mengurangi penggunaan plastik bila sedang belanja yang sedikit :D
Hapusmemang pada dasarnya masyarakat Indonesia masih didominasi untuk pemakaian plastik, apalagi di minimarket maupun supermarket rata-rata masih menggunakan plastik..
BalasHapusmemang plastik itu sangat mudah didapatkan dan harganya pun terjangkau, meskipun begitu plastik adalah limbah yang disebut-sebut tak dapat terurai, tak ramah lingkungan, dan merupakan limbah paling berbahaya dan merepotkan yang menjadi masalah utama penanganan limbah dunia. Meskipun bisa terurai, plastik membutuhkan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai..
saya membaca artikel tentang pendaur ulangan limbah plastik di http://www.polines.ac.id/rekayasa/upload/jurnal/jurnal_rekayasa_1335760925.pdf mungkin dapat membantu untuk yang tidak memakai plastik degradable :)
Berdasarkan pemaparan di atas ternyata Pseudomonas aeruginosa sangat berperan dalam proses penguraian limbah plastik degradable, tapi bagaimana dengan peran Pseudomonas aeruginosa pada tubuh manusia? perlu diketahui pula bahwa Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen oportunistik yg dapat memanfaatkan kerusakan pada
BalasHapusmekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, dermatitis, infeksi jaringan lunak,
bakteremia, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam
infeksi sistemik, terutama pada penderita luka bakar berat, kanker, dan penderita AIDS yang
mengalami penurunan sistem imun (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3507/3/05010683.pdf.txt).
Jadi harus berhati-hati apabila ada bagian tubuh yang mengalami luka, karena disitu bisa menjadi kesempatan untuk bakteri tersebut berkembang dan menyebabkan infeksi di tubuh :)
betul sekali semua jenis bakteri tidak semuanya berdampak baik bagi lingkungan dan berdampak baik bagi manusia begitupun sebaliknya. penggunaan bakteri yang tepat tentunya akan bermanfaat bagi orang banyak sedangkan bila kita tidak menjaga kebersihan tentu saja akan menimbulkan penyakit :)
Hapussetuju deh sama kakaaaak ;;)
HapusArtikel Ka Firdhani sangat memberikan wawasan tambahan mengenai limbah sampah terutama pada plastik yang ada di lingkungan dan mengingatkan kita bahwa pentingnya tidak membuang sampah di sembarangan tempat. Yang kita ketahui bahwa sampah sudah memenuhi daratan maupun kali terutama di Jakarta. Sampah tersebut dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
BalasHapusBenar yang dikatakan ka Firdhani, plastik saja yang merupakan bahan yang sederhana dan kecil dapat merusak keseimbangan ekosistem apabila plastik tersebut tetap tertanam di tanah dengan waktu yang cukup lama. Dengan adanya Bakteri Psedomonas aeruginosa yang dapat menguraikan jenis plastik degradable dengan cepat, itu sangat memberikan keuntungan bagi makhluk hidup dan ekosistem. Karena, bakteri tersebut dapat mempercepat penguraian plastik dengan waktu yang singkat sehingga tidak dapat merusak keseimbangan ekosistem dan tidak menimbulkan berbagai penyakit.
Saya hanya ingin menambahkan alangkah lebih baiknya, Ka Firdhani menambahkan mengenai kelemahan dan kelebihan dari bakteri Psedomonas aeruginosa dalam penguraian plastik degradable dengan membaca http://digilib.uin-suka.ac.id/7039/1/BAB%20I%20DAN%20V.pdf
membaca artikel ini membuat saya lebih mengetahui lagi keunggulan menggunakan plastik degradable ini dibandingkan plastik sintetis biasa karena dapat mengurangi pencemaran lingkurangan bumi kita tercinta ini..
BalasHapussaya juga ingin menambahkan lagi sedikit dari sebuah laporan penelitian yang menyebutkan bahwa ternyata tidak hanya bakteri Pseudomonas aureginosa ini saja yang berperan dalam penguraian sampah degradable tersebut, akan tetapi ada pula jenis jamur yang dapat efektik menguraikan sampah plastik tersebut yaitu Aspergillus niger.. penelitian tersebut membuat para peneliti ingin membandingkan keduanya untuk mengetahui mikroorganisme manakah yang lebih unggul dalam mendegradasi sampah plastik sehingga dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, hasil dari penelitian tersebut selengkapnya dapat dilihat di http://www.academia.edu/10118753/Proposal_Penelitian
terima kasih :)
Artikel dhani telah menambah pemahaman saya terkait bioremediasi (penanganan sampah anorganik seperti plastik melalui biodegradasi oleh Pseudomonas aeuruginosa). Beberapa informasi ingin saya tambahkan terkait hal tersebut yaitu Dalam proses degradasi atau penguraian plastik perlu diperhatikan faktor penting yang berkaitan dengan fungsi bakteri Pseudomonas aeuruginosa sebagai katalisator sehingga mempercepat reaksi kimia melalui biokatalisator yaitu enzim. Bakteri Pseudomonas aeuruginosa membutuhkan enzim Laccase yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik seperti dan paradiphenols orto sehingga mempercepat penguraian plastik. Enzim laccase membuat kekuatan ikatan polimer pada plastik akan berkurang dengan demikian bakteri pseudomonas aeuruginosa mampu untuk mencerna plastik tersebut. Enzim laccase terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan jamur, seperti golongan Ascomycetes dan Deuteromycetes juga telah ditemukan di serangga dan bakteri. Cara agar proses penguraian plastik oleh bakteri bisa dipercepat yaitu hanya membutuhkan media tanah, ragi dan air, sebagai fermenter atau sarana untuk proses pembusukan. Plastik-plastik yang akan dihancurkan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tempat berisi tanah, bercampur ragi dan air. Sampah plastik akan hancur dalam waktu yang luar biasa singkat hanya tiga bulan.
BalasHapussumber : http://grisampuria-fkp10.web.unair.ac.id/artikel_detail-42188-Umum-pkmgt2012.html
Terimakasih
Good job dhan :)
Dela Rahma S
Terima kasih kak Firdhani bertambah lagi pengetahuan saya mengenai limbah plastik degradable yang mudah diuraikan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Untuk menambahkan komentar sebelumnya mengenai komentar Firda, saya pernah melihat berita ditelevisi baru-baru ini ada mahasiswa yang mampu mendaur ulang limbah plastik menjadi bbm. Penemuan ini menurut saya sangat membantu sekali untuk mengurangi limbah plastik yang non-degradable. untuk video dan infonya dapat dilihat di http://medan.tribunnews.com/2015/04/22/video-mahasiswa-medan-temukan-bahan-bakar-minyak-dari-sampah-plastik
BalasHapusBerdasarkan paparan dari artikel diatas, bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa selain memiliki manfaat sebagai bioremediasi, juga dikenal sebagai patogen yang berbahaya bagi manusia. Salah satunya menyebabkan infeksi pada sistem saraf pusat. Bagaimana mekanisme terjadinya infeksi pada sistem saraf pusat oleh bakteri tersebut? Terima kasih
BalasHapusartikel kak firdhani sangat bagus :) mengingat plastik memang susah sekali atau lama sekali diuraikan,tetapi ada bakteri yaitu Pseudomonas aeruginosa yang dapat mengurai lebih cepat,kemudian terurai menjadi air, karbon dioksida, dan biomass.
BalasHapussaya ingin menambahkan informasi bahwa ada mahasiswa indonesia meraih medali emas di Amerika karena mereka membuat bakteri yang bisa mendegradasi sampah plastik dengan cepat. Melalui proses biologi, bakteri tersebut mengurai plastik menjadi cairan dengan pH tinggi. Jika dibuang di sembarang tempat, cairan itu tak akan mencemari lingkungan. Bahkan cairan tersebut bisa dijadikan kembali bahan pembuat plastik daur ulang. mahasiswa ini mendesain sistem menggunakan enzim cutinase yang digabungkan dengan protein yang menempel pada membran luar bakteri ecoli, sistem ini menghasilkan bakteri yang bisa mendegradasi sampah plastik menjadi cairan lebih cepat. semoga informasi ini bermanfaat terimakasih ^^ kakak bisa lihat di sumber ini : http://www.koran-sindo.com/read/938485/151/bakteri-pengurai-plastik-raih-medali-emas-di-amerika-1418794602
Tambahan informasi, selain bakteri Pseudomonas aeruginosa, ternyata bakteri Sphingomonas juga bisa menguraikan sampah plastik.
BalasHapus(http://eprints.upnjatim.ac.id/4587/1/bioremidiasi-munawar.pdf)
Terimakasih kak Firdhani atas artikel yang di post kan ini sehingga memiliki banyak pengetahuan yang saya dapatkan. Ingin mengklarifikasi saja bahwa perlu disadari kehadiran kantong plastik yang cepat terurai ini merupakan alternatif solusi kebutuhan kantong plastik sehari-hari. Dikatakan alternatif karena memang bukan satu-satunya solusi. Ada solusi lain yang sebenarnya ramah secara ekologi dan ekonomi. Penggunaan kantong plastik dengan teknologi oxo-degradable merupakan alternatif yang baik karena tidak perlu mengubah kebiasaan masyarakat. Tapi saat ini tidak 100 % kantong plastik yang beredar dipasaran, merupakan kantong jenis plastik ini. :) (http://www.tzuchi.or.id/majalah_dunia_tzuchi/V100310.pdf
BalasHapusIngin menambahkan lagi bahwa kantong plastik oxo biodegradable ini tak ada bedanya dengan plastik konvensional. Untuk mengenali produk ini secara mudah, bisa dilihat dari logo “epi” yang ada pada plastik.
BalasHapuslogo resmi yang menandakan bahwa plastik ini sudah melalui uji laboratorium di EPI, Kanada, dan juga terpapar nomor lisensi untuk mengenal pabrik mana yang memproduksi.
Read more: http://www.varia.id/2015/04/02/penggunaan-plastik-ramah-lingkungan-masih-minim/#ixzz3YsduudGn
Makasih :)
Artikelnya sangat informatif sekali, saya sedikit ingin menambahkan bahwa Jenis plastik biodegradable ada yang berasal dari sel bakteri, misalnya saja polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino, ada pula yang berasal dari modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme contohnya polyaktida (PLA), dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi. Dan bakteri yang mendegradasi plastik tidak hanya Pseudomonas aeruginosa saja tetapi ada juga Basillus sp. dengan cara memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya. Hasil dari degradasi tersebut selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Terima kasih semoga bermanfaat :D
BalasHapusSumber : http://himalogin.lk.ipb.ac.id/2013/09/09/biodegradable-plastic/
Allah yang Maha Luar Biasa,, menciptakan segala sesuatu dengan peranannya masing-masing :D, ada sampah ada juba bakteri sebagai pengurainya... Plastik bermanfaat sebagai kantong, namun ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah seperti yang telah dijelaskan artikel ini, dan artikel ini memberikan informasi yang sangat menarik mengenai bakteri pengurai plastik. penemuan tentang Degradable Plastic memang harus terus dikembangkan agar bisa mengurangi permasalahn sampah yang ada. namun produksi Degradable Plastic ini memang belum banyak, salah satu faktornya yaitu biaya yang tidak semurah plastik biasa. untuk mengurangi sampah plastik sebaiknya jika akan berbelanja membawa kantong sendiri :D,,,
BalasHapusArtikelnya ka Firdhani bagus sekali, sangat jelas dalam menyampaikan materi mikroba yang dapat digunakan untuk plastik degradable.
BalasHapusMenambahkan sedikit info saja bahwa diharapkan berhati-hatilah saat memproses plastik dergadable dengan bakteri pseudomonas aeruginase, dikarenakan bakteri ini dapat menjadi patogen. Basakanlah dalam kondisi sehat dan aseptis saat berhadapan dengan bakteri, berdasarkan jurnal yang saya baca, bakteri ini dapat memperparah luka bakar dan menimbulkan berbagai penyakit kronis apabila kita sembarangan berinteraksi dengan bakteri ini.
Dapat dilihat pada link pustaka.unpad.ac.id/wp-content/.../09/pustaka_unpad_ujibiOkimia.doc
Terimakasih ka Firdhani, semoga bermanfaat :)
Sangat memberi informasi baru dari blog ka firdha. saya ingin menambhakan sedikit informasi untuk optimalisasi kondisi dalam Bioremidasi. Proses bioremediasi harus memperhatikan antara lain tempe-ratur tanah, derajat keasaman tanah, kelembaban tanah, sifat dan struktur geologis lapisan tanah, lokasi sumber pencemar, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan ketersediaan oksigen
BalasHapushttps://www.academia.edu/6728270/Makalah_bioteknologi
artikelnya sangat bagus dan informatif ka.. artikel kaka menyadarkan saya bahwa tidak semua bakteri itu memiliki sisi negatif, tapi juga memiliki sisi positif, seperti halnya bakteri Pseudomonas aeruginosa yang ternyata bisa menguraikan plastik yang tadinya susah diuraikan, saya baca juga di http://www.academia.edu/6728270/Makalah_bioteknologi ternya selain bakteri Pseudomonas aeruginosa, terdapat banyak bakteri lainnya yang bisa membantu menguraikan plastik seperti :Brevibacterium sp.
BalasHapustrimaksih ka firda :)
Artikel yang sangat menarik dan informatif. Membuat wawasan kita bertambah mengenai penanggulangan limbah plastik. IIn menambahkan ka, sekiranya jika teman-teman ada yg ingin tau apa saja sih macam-macam plastik itu dan apaanfaat dari mendaur ulang plastik, bisa di lihat pada link berikut http://www.binasyifa.com/149/23/27/manfaat-mendaur-ulang-plastik.htm. semoga bermanfaat
BalasHapusArtikel yang sangat menaring, plastik memang menjadi hal yang sudah biasa kita gunakan, tapi juga plastik yang memberikan pandangan buruk pada lingkungan, karena plastik yang sulit terurai sehingga kerap kali terlihat pada gumbukan sampah bahwa plastiklah sampah sesungguhnya. Di Indonesia, penggunaan plastik semakin populer di kalangan masyarakat karena memiliki banyak kegunaan dan praktis. Menurut Budi S. Sadiman,Wakil Ketua Umum Asosiasi Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan bahwa konsumsi plastik di Indonesia diproyeksikan mencapai 1,9 juta ton hingga tahun 2013 dengan jumlah peningkatan sekitar 22,58 % dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,55 juta ton.
BalasHapusPada artikel dikatakan bahwa Pseudomonas aeruginosa berperan terhadap penguraian plastik, namun ternyata tidak hanya bakteri Pseudomonas aeruginosa saja, beberapa penelitian telah membuktikan potensi bakteri indigenus dari tempat pembuangan sampah pendegradasi plastik adalah bakteri tanah Acinetobacter sp. mampu mendegradasi polietilen Genus Brevibacillus,
Pseudomonas dan Rhodococcus spp. telah mampu mendegradasi polietilen melalui beberapa treatment dengan prosentase berat kering sebesar 37,5%, 40,5% dan Ditemukannya dua konsorsium mikroorganisme dari genus Sphingomonas dan Pseudomonas yang mampu mendegradasi polietilen dengan tingkat degradasi tinggi hingga 42,8% penurunan berat kering.
Info lebih lengkap pada: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=177457&val=4187&title=Bakteri%20Tanah%20Sampah%20Pendegradasi%20Plastik%20dalam%20Kolom%20Winogradsky
Terima kasih ^^
artikel kak dhani menarik dan informatif :). di sini kakak memaparkan tentang manfaat dari bakteri Pseudomonas aeruginosa yang memiliki peran membantu proses degradasi plastik. hanya saja ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini, yakni infeksi pada telinga, mata, jaringan lunak, paru-paru dan akar rambut. info lengkapnya http://medicastore.com/penyakit/208/Infeksi_Pseudomonas.html . terima kasih :)
BalasHapusBahasan yg menarik, saya hanya ingin menambahkan bahwa Sir Ilham Akbar dan Hamzah Junior juga pernah melakukan penelitian terkait bakteri pengurai plastik yang dinamakan Ngartea Sicum, selengkapnya silahkan dibaca di http://fullerena.blogspot.com/2010/01/penemuan-mikroorganisme-ngartia-sicum.html. Terima kasih.
BalasHapusartikel yang menarik dan informatif ka firdhani, dengan artikel ini pengetahuan saya bertambah akan proses daur ulang plastik, pemakaian plastik seperti apa yang sebaiknya digunakan, dan pemaparan bakteri yang berperan dalam proses degradasi ini sangat rinci sekali memudahkan saya untuk memahaminya. hanya ingin menambakan , saya pernah membaca disitus internet ternyata ada jenis plastik yang dapat mempercepat proses degradasi plastik itu sendiri, dan merupakan plastik yang ramah lingkungan . untuk selengkapanya silahkan dibaca di http://www.antaranews.com/berita/423694/oxium-percepat-degradasi-plastik-dari-1000-tahun-jadi-2-5-tahun.
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat :D
artikel yang menarik yah kak, memang kita harus benar-benar memprihatinkan dan mengambil tindakan untuk sampah plastik ...
BalasHapussekedar menambahkan yah kak, ternyata ada bakteri lain yang bisa mnegurai plastik... Daniel Burd, anak lelaki berusia 16 tahun dari Waterloo, Kanada telah menemukan sebuah metode yang dapat mengurai kantong plastik hanya dalam waktu 3 bulan. Selama penelitian ilmiahnya, Daniel menemukan bahwa beberapa tipe bakteri dalam tanah secara efektif dapat mengurai kantong plastik. Setelah melakukan berbagai percobaan, ia akhirnya dapat menyekat dua mikroba yang termasuk dalam keturunan Genus Sphingomonas dan Pseudomonas yang mempunyai kemampuan menguraikan polyethylene dengan sukses.
Ia kemudian berkonsentrasi secara penuh kepada kedua jenis mikroba ini. Ia menambah sedikit larutan cuka (sodium acetate), untuk mendukung pertumbuhan bakteri, dan meletakkan campuran ini di antara beberapa lembar tas plastik belanja. Hanya dalam enam minggu, larutan yang dibuat Burd telah membuat plastik mengurai hingga 43%, dan ia percaya tas plastik itu akan diuraikan sepenuhnya dalam waktu tiga bulan.
Burd yakin bahwa metode ini bisa digunakan dalam skala besar. Ia berkata, “Proses aplikasinya sangat mudah. Yang Anda butuhkan hanya proses peragian… Biakkan bakterinya dalam panas sedang, lalu mikroba yang Anda hasilkan di taruh di kantong plastik.” Untuk tambahan, mengurangi panas diperlukan dalam prosesnya, karena bakteri akan menciptakan panasnya sendiri setelah mereka mengurai plastiknya. Penemuan anak muda ini telah menarik perhatian orang-orang di seluruh dunia. (http://www.godsdirectcontact.or.id/news/news202/aiv_52.htm)
Artikel yang dipaparkan oleh kak Firdhani sangatlah menarik dan informatif, dengan artikel ini menjelaskan mengenai bakteri yang bermanfaat pada kehidupan manusi. penjelasan yang disampaikan sudah sangat lengkap ditambah lagi dengan komentar-komentar teman-teman yang semakin menambah informasi tentang bakteri ini. ada lebih baiknya lagi jika diberikan berita permasalahan masyarakat yang berkaitan dengan ini seperti yang terdapat pada web http://www.antaranews.com/berita/377664/ancaman-sampah-plastik-ganggu-kelestarian-lingkungan
BalasHapusGood Job kak Firdhani! :D
Artikel yang dibuat oleh kak Firdhani sangat menarik dan memberikan informasi yang tidak saya ketahui sebelumnya, yaitu mengenai degradasi plastik oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. saya hanya ingin menambahkan sedikit informasi mengenai cara cepat mendegradasi kantong plastik dengan menggunakan ragi sebagai bahan tambahannya. Menurut para ilmuwan bahan plastik yang tertimbun di dalam tanah membutuhkan waktu ribuan tahun baru bisa diuraikan sepenuhnya oleh bakteri. Namun hal itu tidak lagi akan menjadi masalah, karena sudah ditemukan cara agar proses penguraian plastik oleh bakteri bisa dipercepat.
BalasHapusUntuk itu hanya membutuhkan media tanah, ragi dan air, sebagai fermenter atau sarana untuk proses pembusukan. Plastik-plastik yang akan dihancurkan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tempat berisi tanah, bercampur ragi dan air. Sampah plastik akan hancur dalam waktu yang luar biasa singkat, hanya tiga bulan berdasarkan hasil penelitian untuk jumlah tertentu dibanding perkiraan ilmuwan sekitar 200 hingga 1000 tahun.
Sumber: http://grisampuria-fkp10.web.unair.ac.id/artikel_detail-42188-Umum-pkmgt2012.html
Terima kasih, semoga bermanfaat :)
artikel kak firdhani sangat menarik, membahas tentang salah satu langkah untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah plastik, memang tidak dapat dipungkiri bahwa pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana baik tanah maupun air, berdasarkan sumber yang liya baca ternyata Pseudomonas aeruginosa juga dapat mendegradasi limbah detergen pada lingkungan air (sumber :http://www.berkalahayati.org/index.php/bph/article/viewFile/163/106) Terima kasih kakak
BalasHapussaya suka dengan artikel ini kak,
BalasHapusdengan mengetahui peran menguntungkan dari bakteri penderasi sampah plastik ini, sangan berguna bagi negara kita, Indonesia . karena Indonesia salah satu negara yang masih berkembang. Umumnya Negara berkembang dijadikan sebagai pusat industri. Dampak
adanya industri berakibat terhadap pencemaran lingkungan karena adanya limbah
industri. Limbah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi
dan mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup sangat mengerikan sebenarnya. Jadi kita harus putar otak untuk mendegregasikannya supaya tidak lagi jadi ancaman . untuk selengkapnya bisa dibaca di http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1101-389344845-bab1-dafpus%20new.pdf
terimakasih kakak, sekali lagi saya suka artikelnya :)